Materi
Kultum : " Syukur Nikmat"
Nikmat yang dianugerahkan Allah
kepada manusia, merupakan pemberian yang terus menerus, dengan bermacam-macam
bentuk lahir dan batin. Hanya manusia sajalah yang kurang pandai memelihara
nikmat, sehingga ia merasa seolah-olah belum diberikan sesuatupun oleh Allah.
Disebabkan ia tidak bersyukur kepada Allah dan tidak merasakan bahwa Allah
telah memberi kepadanya sangat banyak dari permintannya.
Nikmat yang sangat besar bagi
manusia adalah nikmat iman. Termasuk orang yang menyia-nyiakan nikmat Allah
adalah orang yang menggunakan nikmat Allah tidak pada tempatnya, atau
menggunakan nikmat Allah untuk kemaksiatan. Termasuk sifat yang angkuh terhadap
Allah Swt jika ia merasa bahwa semua yang ada padanya adalah karena kepandaian
dan keistimewaan diri manusia itu sendiri. Perasaan seperti ini memudarkan
Tauhid dari dalam jiwanya. Oleh karena itu, kita sebagai makhluk Allah yang
senantiasa mengharapkan keridhoan-Nya diharapkan diberi kesadaran dalam
mensyukuri nikmat yang sungguh besar yang telah Allah berikan kepada
kita.Syukur berarti Memuji, berterima kasih dan merasa berhutang budi kepada
Allah atas karunia-Nya, bahagia atas karunia tersebut dan mencintai-Nya dengan
melaksanakan ketaatan kepada-Nya. Allah telah memberikan apa yang telah
diberikan-Nya kepada kita, seperti halnya semua alat indra kita serta nikmat
kesehatan yang semua itu tidak bisa diukur dengan material kita.
Akan tetapi bagaimana kita harus
menyikapi pemberian yang Allah berikan kepada kita? Bahwasanya Allah
menganjurkan kepada makhluknya untuk mensyukuri nikmat yang diberikan, yaitu
dengan satu hal yang mungkin kadang manusia sendiri lupa apa yang menjadi
kewajiban kita sebagai makhluk Allah, yaitu dengan menjalankan apa yang sudah
ditetapkan seperti; Perintah untuk menjalankan shalat yang sudah ditentukan
dalam Al-Qur’an dan Hadist, Puasa, Zakat dan lain sebagainya.Perintah atau
anjuran–anjuran tersebut diatas adalah merupakan alat ukur kita seberapa jauh
kita dalam membalas rasa syukur, serta kenikmatan dalam hal kesehatan serta hal
yang membuat kita mampu untuk memenuhi keinginan kita terhadap Allah. Akan
tetapi tentu saja semua hal yang berkaitan kenikmatan di dunia semua itu
merupakan hanya kenikmatan sementara yang nantinya akan diambil oleh Allah SWT.
Apakah manusia dapat mensyukuri
nikmat-nikmat Allah? Cara apa yang paling tepat untuk mensyukuri nikmat-nikmat
Allah Swt? Surat al-Kautsar telah menyediakan solusi paling tepat untuk manusia
dalam hal ini. Nikmat dan berkah Allah Swt yang tercurahkan dalam hidup,
akan membuat manusia yang adil dan berakal untuk merenungkan bagaimana carnya
mensyukuri nikmat-nikmat itu secara proporsional. Allah Swt dalam surat
al-Kautsar berfirman:
«إِنَّا
أَعْطَیْناکَ الْکَوْثَرَ، فَصَلِّ لِرَبِّک...»؛"
Telah kami berikan kepada kalian
kautsar (kebaikan dan berkah yang melimpah) maka shalatlah untuk
Tuhanmu…"
Tugas yang dibebankan Allah Swt
kepada manusia di hadapan seluruh nikmat-Nya adalah pensyukuran. Akan tetapi
poin penting yang harus diperhatikan adalah antara nikmat dan syukur itu harus
ada keseimbangan. Artinya, jika nikmat semakin besar maka syukurnya juga harus
semakin bertambah. Dalam surat al-Kautsar, Allah Swt menyinggung nikmat-nikmat-Nya
untuk Rasulullah Saw. Kautsar adalah kata sifat untuk sesuatu yang
melimpah dan artinya adalah kebaikan dan berkah yang melimpah. Nikmat yang
melimpah ini tentu memerlukana syukur yang sangat besar juga. Oleh karena itu,
Allah Swt menetapkan dua tugas di pundak Rasulullah Saw. Yaitu:«فصل لربک و
انحر»"Shalatlah dan berkobanlah untuk Tuhanmu." Tugas pertama
dalam mensyukuri nikmat Allah Swt adalah shalat karena shalat adalah ibadan
paling komprehensif dan sempurna. Harus ditekankan pula bahwa shalat itu harus
dengan niat pendekatan diri keapda Allah Swt dan ditunaikan penuh keikhlasan.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan
manusia untuk mensyukuri nikmat Allah swt. Secara garis besar, mensyukuri
nikmat ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
- Mensyukuri dengan hati, dengan mengakui, mengimani dan meyakini bahwa segala bentuk kenikmatan ini datangnya dari Allah swt semata.
- Mensyukuri dengan lisan, dengan memperbanyak ucapan alhamdulillah(segala puji milik Allah) wasysyukru lillah (dan segala bentuk syukur juga milik Allah).
- Mensyukuri dengan perbuatan :
b. Mempergunakan segala bentuk kenikmatan Allah dengan cara menghindari, menjauhi dan meninggalkan segala bentuk larangan Allah, baik larangan yang haram maupun yang makruh.
18.03 | | 0 Comments
Langganan:
Postingan (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
About Me
Pengunjung
Blog Archive
Entri Populer
-
MAKALAH STUDI TOKOH PENDIDIKAN ISLAM KONSEP PENDIDIKAN RAHMAH EL- YUNUSIAH Disusun Guna Memenuhi Tugas : Mata Kuliah : Studi Tok...
-
PSIKOLOGI PENDIDIKAN ingatan dan berpikir PENDAHULUAN Diantara sekian banyak kejadian di masa kecil, satu kejadian yang paling me...
-
“ HADITS ARBA’IN NAWAWI TENTANG SEGALA SESUATU TERGANTUNG PADA NIATNYA” Disusun guna memenuhi tugas: Mata Kuliah : Had...
Cuteki kawaii